Minggu, 14 November 2010

Catatan Perindu Syahid


tak kurasa, ini sebuah kenyataan, indah dan penuh cinta...

walau badan tak bertambah besar

tinggi tak jadi semampai...



malaikat kecil pun berbisik,

hai, kau... jatah mu tinggal sebentar... jangan macam-macam..

tusukannya mengena dalam seperti palung..

jalanku tetap tertatih,, demi menumpahkan air dari gayung yg merintih...

mata yang celak ini masih tertutup malu,,, entah kenapa?

padahal ia biasa mengumbar kejayaannya ditengah bola..

sayup-sayup gelap asrama.. tetap menuntun jemariku untuk menggelar rajutan benang...

tak tau yang kubaca... tapi rasanya badan tlah berkuasa... ia menggerakkan mulut, mata dan telinga...

mulutku hanya sekedar berkomat-kamit

mataku terkadang mengedip tapi ia lama mengintip.....



ketika sujudku tak berkutik...

hatiku mulai membuka mata.. dan berkata ;

"hai sahabat... kau bertambah tua...usiamu hampir berkepala dua..tapi mengapa tak kau jadikan aku teman bicara?"

jiwaku mendenganya, ia sedikit tertawa dengan angkuhnya.

tapi lama ia pahami,,, benar adanya umurku saat ini 19 tahun..

ragaku dengan lembut menyapa : sobat, badanmu masih mungil,, kakimu pun belum berakar..

kau masih muda kawan...."

jiwaku menyahut : benar... lantas apakah aku harus tetap diam? diam karena tak berkekuatan?

hamparan sujud itu menjadi peperangan...



perang hati perang fikri dan perang jasmani yang belum akur dalam perjalanan umurnya..

sujud ini adalah ilham dari sang Ilahi,,

sentilan untuk kemalasan hati,jiwa,dan ruhku... yang belum berirama dalam langkahnya..

ini bisikan sayang dari Ar Rahim... agar aku tak salah melangkah...

agar aku tak terjatuh dalam jurang... karena syetan telah siap bersorak-sorai bertepuk tangan nantinya,,,


Usiaku ,, memang masih hitungan jari...

masih meraba-raba yang mana hitam dan yang mana putih..

tapi dalam sujudku nanti,,, tak akan ku temui sajak abu-abu..

sajak yang membawa kebimbangan...

yang ada hanya putih menutupi sang hitam... walau kadang hitam tak ingin kalah rebutan..



aku menutup,, dzikirku dg takbir....

semoga hari-hariku saat ini menjadi hari-hari yang penuh dg kemenangan...

perjuangan,, pertarungan untuk menyudahi kemalasan hati...

gerakan lentik jemari mengusap sela-sela kerutan yang terbasahi embun mata pagi...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar